PEKANBARU, Topriaunews.com - Beberapa Kelompok Masyarakat Provinsi Riau disibukkan dengan isu Pembentukan Daerah Istimewa dan informasinya Hal itu sengaja di Hembuskan oleh Kelompok yang tak bertanggung jawab.
Isu Soal Pembentukan Daerah Istimewa Riau justru dijadikan Konsumsi bersama, berbagai kalangan silih berganti menyatakan dukungannya, kendati Urgensi dan Esensinya tak mendasar, terutama soal Kepentingan Masyarakat Banyak Orang.
Saat ini, Riau justru disibukkan dengan berbagai Agenda Seremonial saja. Acara dan Kegiatan tak Produktif selalu ramai dilaksanakan, sampai akhirnya Gubernur Riau Lupa, bahwa Wilayah yang dipimpinnya sedang mengalami Defisit Anggaran, tetapi justru faktanya berbanding terbalik, rangkaian acara yang tak bermakna selalu ramai, sampai akhirnya Ruang Jalan Sultan Syarif Kasim di Kawasan Masjid Agung An-Nur di tutup dengan berdirinya tenda hiburan.
Heboh Soal Daerah Istimewa Riau, Ketua KNPI Larshen Yunus: "Urgensinya Apa? Masih Banyak Hal yang Lebih Penting Lagi"
Dimintai Komentarnya, Pimpinan INDUK Organisasi Kepemudaan (OKP) terbesar dan tertua di Republik ini terpaksa angkat bicara. Menurut Aktivis Anti Korupsi ini, Kehebohan soal Pembentukan Daerah Istimewa Riau harusnya tidak diteruskan lagi, karena hanya menghabiskan Energi saja.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau tegas mengatakan, bahwa masih banyak hal yang harus dibicarakan. Mantan Presiden Mahasiswa Sosialis Riau itu jelaskan, bahwa isu tentang Kesejahteraan Rakyat adalah yang paling utama.
Bertempat di Kantor Sekretariat dan Tata Usaha DPD KNPI Provinsi Riau, hari ini Selasa (12/8/2025) Ketua Larshen Yunus mengajak semua pihak untuk benar-benar cerdas dalam menyikapi isu tak berbobot seperti itu, apalagi kalau pada akhirnya mengandung muatan Kepentingan dari segelintir kelompok yang hanya ingin Memperkaya dirinya sendiri.
"Urgensi dan Esensinya apa sih? Daerah istimewa itu tujuannya apa? memangnya sudah dilakukan Diskusi dan Kajian yang mendalam? coba kita lihat Daerah Istimewa Aceh dan Yogyakarta, sampai saat ini apa yang membuat lebih maju dari Riau? Pertumbuhan ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat tetap minim. Jogja itu ditopang dari segi peninggalan sejarah, sementara justru kondisi Aceh saat ini sangat memprihatinkan. Kalau soal Peninggalan situs sejarah, Riau juga minim, karena yang lebih dominan itu berada di Kepulauan Riau sana" ujar Larshen Yunus.
Ketua KNPI Provinsi Riau itu lagi-lagi menegaskan, bahwa harusnya semua pihak jangan ASBUN alias Asal Bunyi soal Pembentukan Daerah Istimewa Riau. Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Lulusan Kampus Universitas Riau dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu mengajak semua pihak untuk tidak Latah dalam menanggapi suatu hal, berfikir terlebih dahulu barulah kemudian berbicara.
"Harusnya, Warga Riau saat ini membahas soal Urgensi dan Esensi Pelaksanaan Satgas PKH di Riau, kehadiran Koperasi Merah Putih, keberpihakan PT Agrinas yang sudah mengelolah Ex Kebun milik Duta Palma Group, kehadiran dan peran PT PHR yang sudah resmi merebut aset PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI), manfaat BUMD milik Pemprov Riau yang faktanya justru sering Menetek alias Menyusu APBD, kinerja yang tak jelas hingga pembahasan soal Keberpihakan Pemerintah Pusat dalam mendistribusikan Putra-Putri Daerah Riau untuk menjadi Menteri, Wamen dan Komisaris. Prinsipnya tetap sama, bahwa Kesejahteraan Rakyat Riau adalah yang utama" tegas Larshen Yunus, seraya meneteskan air matanya.
Ketua KNPI Riau sekaligus Kandidat kuat Calon Ketua Umum DPP KNPI itu katakan lagi, bahwa pihaknya secara tegas mengatakan, bahwa Riau tidak butuh istimewa, karena sudah bosan dengan istilah kata-kata, bual membual dan Omon-Omon, yang dibutuhkan saat ini adalah Aksi Nyata. APBD jangan dihabiskan hanya untuk kegiatan yang tidak produktif, Stop Hibah yang tak jelas, Basmi semua Kelompok Penjilat yang tak Berilmu hingga tutup Akses bagi mereka-mereka yang hanya menjadi Benalu bagi Negeri ini.
"Ayo bapak ibu Warga Provinsi Riau, Berbenahlah!!! Mari sama-sama kita Revolusi Mental. Stop jadi Penjilat Murahan. Hindari para kelompok yang hanya tekun bersembunyi dibalik topeng agama, adat dan budaya, sementara faktanya justru Lancar menghisap dan menghabiskan uang rakyat Lewat Proposal dan Permintaan Dana Hibah,
kegiatan tak produktif, Laporan Pertanggung Jawaban yang tak Jelas dan berbagai Jenis bual membual lainnya, Wallahuallam Bissawab" akhir Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, dengan nada penuh penyesalan bersama para Relawan Garis Keras Prabowo Gibran (DPP GARAPAN). ***
إرسال تعليق