Pelalawan, Topriaunews.com
Film bertajuk "Suara Yang Tak Pernah Salah" resmi diperkenalkan kepada publik dalam sesi press conference di Amour Coffee Roastery, Jalan Engku Raja Putra Lelo, Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, yang digelar menjelang penayangan perdana dalam beberapa hari ke depan. Film ini mengangkat tema dakwah dan pendidikan Al-Qur’an yang dikemas dengan pendekatan menyentuh dan penuh pesan moral. Minggu (18/5).
Film ini menampilkan Ustadz Rois Candra Executive Producer yang juga merupakan pimpinan pondok tahfidz Nurul Quran Pangkalan Kerinci, bersama Mohd. Roofi Rozzaqi Fasya dan Jumadi. Menyuguhkan narasi kuat yang merefleksikan suara hati umat dalam upaya menjaga nilai-nilai keislaman di tengah arus zaman.
"Latar belakang membuat film ini juga sebagai bentuk kebangkitan sebagai penulis dan produser. Film ini tidak hanya bertujuan untuk berdakwah, tetapi juga sebagai media pendidikan. Di tengah realita bahwa banyak orang mulai melupakan Al-Qur’an, kami ingin mengingatkan kembali betapa pentingnya belajar, menghafal, dan memahami Al-Qur’an secara sungguh-sungguh sebagai petunjuk hidup yang sempurna dari Allah SWT. Apalagi kita yang memiliki panca indra lengkap, tentu tak ada alasan untuk tidak mempelajari Al-Qur’an," tutur Ustadz Rois Candra.
Dalam produksi film ini, Dr. (HC) Muhammad Rois Candra S.E Al-Hafidz bertindak sebagai Executive Producer, dengan Chris Muen sebagai sutradara, dan Rofi sebagai Pemeran Utama, akan menyajikan pendekatan sinematik yang selaras dengan pesan-pesan spiritual dan religius dalam film. Kolaborasi tim ini diharapkan mampu menggugah semangat dakwah, terutama di kalangan generasi muda.
"Suara yang Tak Pernah Salah, akan menjadi karya yang berkelanjutan. Saya memang ingin menulis ceritanya, dan pemilihan judul ini bukan tanpa alasan. Film ini bercerita tentang seorang anak tunanetra bernama Rian, yang belajar Al-Qur’an demi sang ayah yang sedang sakit. Sebelum sakit, sang ayah rutin membacakan Al-Qur’an, dan suara itulah yang selalu menenangkan Rian. Ketika suara itu hilang, ia merindukannya, dan dengan segala keterbatasannya, ia pun berusaha belajar membaca Al-Qur’an," jelas Chris Muen, sang sutradara yang dikenal ramah.
Tim produksi juga melibatkan berbagai tenaga kreatif seperti Rifai sebagai Art Director, Dika di bagian Sound, serta Aditya sebagai Locman, Alfin sebagai Producer dan Dicky Setiawan sebagai Line Producer. Riri Amanda Fitriana sebagai Script Writer, sementara penggarapan visual dikuatkan oleh Imam Rahdiasy Afdhol sebagai Director of Photography. Koordinasi produksi dipegang langsung oleh Ustadz Rois selaku Production Manager untuk memastikan pesan dakwah tersampaikan secara utuh.
Film ini dapat segera dinikmati melalui kanal YouTube Ustadz Rois Official, dengan harapan mampu menjadi sarana edukasi, inspirasi, serta pengingat bahwa suara kebenaran dari Al-Qur’an adalah "Suara yang tak pernah salah".
“Untuk masyarakat umum dan pemerintah, khususnya di pondok-pondok pesantren, kami berharap mendapat dukungan dengan film ini bisa menjadi penyemangat bagi para santri. Sebab, Alquran bukan hanya untuk dipelajari dan ditadaburi, tetapi juga dihafal dan diamalkan dalam kehidupan. Insya Allah ke depan kami juga berencana berkolaborasi dengan dunia perfilman Indonesia. Kami sudah mulai berkomunikasi, termasuk dengan Bang Kris. Mohon doa dari masyarakat Indonesia, khususnya yang di luar sana, agar kami bisa terus berkarya dan karya ini bisa diangkat lebih luas lagi," harap Rois, selaku Pimpinan Pondok Tahfidz Nurul Quran.
Lanjutnya, "Kami juga sedang menyiapkan episode-episode selanjutnya, mulai dari yang kedua hingga keenam, dan berharap nantinya bisa ditayangkan dalam skala yang lebih besar, termasuk untuk tayangan layar lebar di kalangan umum di berbagai wilayah.” tutup Rois, Executive Producer. Tim.
إرسال تعليق