Pekanbaru, Topriaunews com - Gelombang suara lantang dari Barisan Lantang Para Aktivis Indonesia (BALAPATISIA) Sekitar pukul 14.00–15.00 WIB,kembali menggema di depan RUMAH PAN Riau (DPW PAN Riau). Sebanyak 40 massa aksi turun langsung menyuarakan desakan tegas kepada jajaran Partai Amanat Nasional.Kamis, 11 Desember 2025.
Dalam aksi yang telah memasuki putaran ke-6 ini, para demonstran kembali menuntut DPW PAN Riau untuk mendesak DPD PAN Kota Pekanbaru segera menonaktifkan atau memberhentikan Roni Pasla dari kursi anggota DPRD Kota Pekanbaru, terkait dugaan keterlibatan dalam perkara Videotron yang diduga merugikan negara Rp972 juta. Selain itu, massa juga meminta DPP PAN mengambil langkah tegas yang sama terhadap Roni Pasla.
Surat tuntutan aksi diterima langsung oleh perwakilan DPW PAN Riau, Bapak Doddy Kurniawan, yang menemui massa dan berjanji meneruskan aspirasi tersebut ke tingkat struktural partai.
Aksi berjalan dinamis dengan tiga orator utama yang menyampaikan pernyataan tegas:
Cep Permana Galih menegaskan,
“Kasus ini bukan hanya soal angka kerugian negara, tetapi soal integritas wakil rakyat. PAN tidak boleh menutup mata. Jika tidak berani menindak, maka PAN akan kehilangan kepercayaan publik.”
Dicky Pratama menambahkan,
“Kami sudah enam kali turun hanya untuk satu tuntutan: keadilan. Jangan biarkan Roni Pasla berlindung di balik jabatan. Nonaktifkan dulu, bersihkan dulu, baru bicara soal etika politik.”
Alvieres Haloho turut bersuara keras,
“Kami bukan musuh PAN, tapi kami musuh ketidakadilan. Jika PAN ingin menjaga marwahnya, segera tindak anggotanya yang bermasalah. Jangan tunggu publik hilang sabar.”
Aksi berakhir dengan penyampaian harapan agar PAN, baik di tingkat DPW maupun DPP, mengambil langkah nyata, bukan sekadar janji. BALAPATISIA menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini hingga apa yang mereka sebut sebagai “pembersihan moral politik” benar-benar dilakukan.

إرسال تعليق