PEKANBARU, Topriaunews.com - Dugaan tindakan eksklusi sosial terhadap insan pers oleh pihak Polda Riau melalui jajaran Direktorat Reserse Narkoba dan Bidang Humas, menuai sorotan tajam dari kalangan pelaku usaha media dan organisasi pers nasional.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Media Indonesia (DPP AMI), Ismail Sarlata, menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap aparat kepolisian yang dianggap membatasi hak jurnalis dalam kegiatan konferensi pers Dirnarkoba Polda Riau, Selasa (11/11/2025).
“Sungguh amat disesalkan atas tindakan yang telah dilakukan oleh pihak Polda Riau terhadap insan pers dalam kegiatan konferensi pers tersebut. Ini mencerminkan adanya dugaan diskriminasi dan pengucilan terhadap rekan-rekan media,” ujar Ismail Sarlata ketika dimintai tanggapannya.
Menurut Ismail, apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian merupakan bentuk eksklusi sosial — tindakan pengucilan terhadap kalangan pers dalam ruang kerja profesional. Ia menilai hal itu berpotensi menghambat hak jurnalis dalam memperoleh, mengelola, dan menyebarluaskan informasi kepada publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Pers Indonesia memiliki hak yang sama tanpa pengecualian. Tidak boleh ada perlakuan berbeda terhadap media, apalagi yang berujung pada pengucilan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ismail menyebut bahwa para pelaku usaha pers dan pimpinan media di Riau akan bersama-sama mendatangi Kapolda Riau, guna menyampaikan aspirasi dan keberatan atas tindakan yang dilakukan oleh jajaran Dirnarkoba dan Humas Polda Riau tersebut.
“Polri adalah milik rakyat, bukan milik kelompok atau media tertentu. Semua insan pers memiliki hak yang sama untuk menjalankan tugas jurnalistiknya,” tegasnya lagi.
Ismail juga meminta Kapolda Riau agar segera mengambil langkah tegas terhadap anggotanya yang diduga terlibat dalam tindakan pengucilan terhadap media. Menurutnya, sikap tersebut tidak hanya mencederai semangat kemitraan antara Polri dan pers, tetapi juga melukai hati insan pers Indonesia, khususnya di Riau.
“Siapa mereka? Mereka adalah kita. Siapa kita? Kita adalah Pers Indonesia. Kita adalah Aliansi Media Indonesia,” tutup Ismail Sarlata dengan lantang.
(Laporan: Nurhasanah — Sumber: DPP AMI)

إرسال تعليق