PEKANBARU, Topriaunews.com - Organisasi kemelayuan Tanjak Bertuah, yang bergerak di bidang seni, budaya, dan kegiatan sosial, turut ambil bagian dalam Maklumat Akbar Perwujudan Daerah Istimewa Riau (DIR).
Acara tersebut digelar bersama berbagai elemen masyarakat, tokoh adat, serta organisasi sosial di Balairung Tenas Effendi, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Pekanbaru, Jumat siang (17/10/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat tekad bersama untuk memperjuangkan pengakuan resmi terhadap keistimewaan Provinsi Riau.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR), Datuk Toni Wadiansyah, S.Si., menyampaikan pandangan dan semangat perjuangan menuju terwujudnya status istimewa bagi Riau.
Ia menegaskan bahwa perjuangan tersebut bukan sekadar simbol, melainkan langkah nyata dalam memperjuangkan hak serta kemaslahatan masyarakat Riau.
“Hari ini kita bersama seluruh komponen dan organisasi, baik keagamaan maupun sosial, telah bermaklumat untuk mewujudkan Daerah Istimewa Riau. Ini adalah perjuangan yang akan kita jalankan sesuai dengan regulasi dan undang-undang yang berlaku,” ujar Datuk Toni.
Menurutnya, status Daerah Istimewa Riau akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam serta kebijakan daerah yang lebih berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Kehadiran Tanjak Bertuah dalam kegiatan tersebut menjadi bukti nyata komitmen organisasi ini dalam menanamkan nilai kebersamaan, kepedulian sosial, serta menjaga marwah dan budaya Melayu Riau.
“Kami dari Tanjak Bertuah mendukung penuh perjuangan menuju Daerah Istimewa Riau. Ini adalah bentuk cinta kami terhadap tanah Melayu dan perjuangan demi kemaslahatan masyarakat Riau,” ungkap Andi Campay, Ketua Tanjak Bertuah, dengan penuh semangat.
Andi juga menambahkan bahwa secara historis, Riau memiliki dasar kuat untuk menyandang status daerah istimewa.
“Menurut pendapat kami, sangat layak Riau mendapatkan keistimewaan. Riau memiliki warisan sejarah kepemimpinan Kesultanan Melayu. Dengan akar sejarah yang kuat sebagai pusat peradaban Melayu, khususnya melalui Kesultanan Siak Sri Indrapura (1723–1946), Riau memiliki kesamaan nilai dengan keistimewaan Yogyakarta yang berbasis pada kesultanan,” jelasnya.
Sebagai episentrum budaya Melayu di Indonesia, Riau hingga kini tetap menjaga bahasa, seni, dan hukum adatnya, serta mempertahankan nilai-nilai lokal yang luhur.
Maklumat Akbar ini diharapkan menjadi titik awal gerakan moral dan sosial menuju pengakuan resmi terhadap kekhasan Riau sebagai daerah yang beradat, berbudaya, dan berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
إرسال تعليق