Mataram, Topriaunews.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Mataram memasuki fase baru dalam perjalanannya setelah sukses menyelenggarakan Konferensi Cabang (Konfercab) di Kantor BPSDM Nusa Tenggara Barat pada Sabtu, 8-19 Oktober 2025. Kegiatan dua hari tersebut menjadi penanda kuat atas berjalannya proses kaderisasi dan konsolidasi organisasi yang terus berkembang secara dinamis.
Konfercab yang mengusung tema "Estafet Kepemimpinan: Perkuat Kaderisasi dan Gerakan untuk PMII Mataram Berdaulat" menghadirkan semangat reflektif di kalangan kader. Tema ini menjadi pengingat bahwa kepemimpinan bukan hanya soal struktur, melainkan proses berkesinambungan untuk menjaga nilai dan arah perjuangan organisasi.
Melalui mekanisme musyawarah yang demokratis, forum akhirnya menetapkan Lalu Rizki Hidayat sebagai Ketua Terpilih PMII Kota Mataram Masa Khidmat 2025–2026. Terpilihnya kepemimpinan baru ini menjadi momentum penting untuk menegaskan arah baru gerakan, memperkuat kaderisasi, memperluas jangkauan gerakan sosial, dan meneguhkan identitas PMII sebagai organisasi intelektual yang berakar pada nilai Aswaja.
Dalam sambutannya, Lalu Rizki Hidayat menekankan pentingnya memperkuat konsolidasi kader di setiap lini, membangun sinergi antar-komisariat, serta menghadirkan PMII sebagai wadah aktualisasi mahasiswa Islam yang adaptif terhadap perubahan.
"PMII Mataram harus mampu tumbuh di tengah perubahan zaman. Tantangan ke depan bukan hanya bagaimana bertahan, tapi bagaimana kita berperan dan memberi arti,"ungkapnya.
Semangat tersebut dituangkan melalui gagasan penyegaran organisasi dengan spirit #RechargePMII, yang merepresentasikan tekad untuk memperbarui energi pergerakan tanpa meninggalkan akar tradisi intelektualnya.
"Tagline ini dihadirkan bukan sebagai simbol semata, melainkan bentuk komitmen untuk menghidupkan kembali ritme kaderisasi yang lebih progresif dan relevan,"jelasnya.
Konfercab kali ini juga menghasilkan berbagai rumusan strategis, mulai dari arah kebijakan organisasi, sistem kaderisasi berkelanjutan, hingga agenda penguatan peran kader di ruang sosial dan akademik. Seluruh rekomendasi tersebut diharapkan menjadi panduan gerak bagi kepemimpinan baru dalam memperkuat PMII sebagai organisasi yang mandiri dan solutif.
Kader PMII Mataram melihat lahirnya kepemimpinan baru ini sebagai momentum konsolidasi besar. Sebuah langkah untuk menata ulang sistem gerakan, memperkuat internalisasi nilai, dan membangun budaya kaderisasi yang tidak hanya kuat di tataran wacana, tetapi juga nyata di lapangan.
Dengan kepemimpinan Lalu Rizki Hidayat, PMII Kota Mataram menatap masa depan dengan visi yang lebih terarah, sehingga menjadi organisasi yang berdaya pikir, berdaya gerak, dan berdaya pengaruh. Dari Mataram, semangat perubahan itu menyala kembali: menghidupkan ruh perjuangan dan meneguhkan kemandirian pergerakan mahasiswa Islam Indonesia di tingkat lokal maupun nasional. (RED).
Posting Komentar