Siak, Topriaunews.com - Dalam rangka memperkuat sinergi lintas sektor untuk mencegah potensi konflik bermuatan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Siak menggelar kegiatan Coffee Morning bersama Polda Riau dan Pemerintah Kabupaten Siak. Acara ini berlangsung di Pendopo Rumah Makan Gunung Tigo, Jalan Lintas Pekanbaru - Minas, mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai dalam suasana penuh kebersamaan dan kekeluargaan.Selasa, 01 Juli 2025
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah, aparat keamanan, tokoh adat, tokoh agama, serta perwakilan dari berbagai suku yang ada di Kecamatan Minas dan sekitarnya. Hadir mewakili Bupati Siak, Pj. Sekda Siak Dr. Fauzi Asni, M.Si., bersama dengan perwakilan dari Direktorat Intelkam Polda Riau, Camat Minas, Tokoh Masyarakat dari berbagai Suku Bangsa, pengurus FPK, dan stakeholder lainnya.
Wujud Sinergi Demi Kerukunan
Ketua FPK Kabupaten Siak, H. Sukijo, S.H., dalam sambutannya menegaskan pentingnya forum seperti ini sebagai wadah komunikasi dan konsultasi antarsuku dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman.
“Kita sering lupa pada empat konsensus bangsa: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Forum seperti ini penting untuk membangun kesadaran kolektif bahwa perbedaan bukan alasan untuk konflik, tetapi kekuatan untuk bersatu,” ujarnya.
Sementara itu, Pj. Sekda Siak Dr. Fauzi Asni, M.Si., menyoroti pentingnya komunikasi lintas budaya dalam menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat.
“Siak adalah miniatur Indonesia, dihuni oleh 34 suku yang membawa budaya masing-masing. Perbedaan bukan penghalang, tapi rahmat yang harus kita syukuri dan kelola bersama,” tegasnya.
Dukungan Kepolisian
Perwakilan Direktorat Intelkam Polda Riau, IPDA Alfi Syahri, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif FPK Kabupaten Siak. Menurutnya, peran masyarakat sangat penting dalam menjaga Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat).
“Kepolisian tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan dukungan tokoh masyarakat, agama, dan adat untuk menjadi jembatan perdamaian. Jangan mudah terprovokasi, mari selesaikan persoalan dengan kepala dingin,” katanya.
Aspirasi dan Dialog Terbuka
Dalam sesi tanya jawab, berbagai perwakilan suku dan organisasi masyarakat menyampaikan masukan. Isu-isu yang mengemuka antara lain perlunya pemerataan hukum tanpa diskriminasi, solusi ekonomi atas konflik sosial, dan perlunya forum serupa di tingkat kecamatan.
Ketua IKBR Minas, Dolly Tampubolon, mengusulkan perlunya pengembangan wilayah sebagai bentuk mitigasi jangka panjang atas potensi konflik. Dengan telah terjadinya beberapa peristiwa belakangan ini hendaknya menjadi pembelajaran dan solusi yang konkret dari pemerintah. Sementara Rozi Siswanto dari LAMR Minas menekankan pentingnya FPK dalam menyelesaikan konflik yang bersumber dari individu agar tidak meluas menjadi konflik suku.
Perwakilan Suku Sakai juga menyoroti gesekan yang sering terjadi karena kepentingan pribadi yang melibatkan nama suku. Mereka berharap ada ketegasan dari Pemkab Siak terkait regulasi ketenagakerjaan yang melibatkan perusahaan di wilayah mereka.
Penutup dan Harapan
Acara ditutup dengan pernyataan penegasan dari Pj. Sekda Siak bahwa cegah konflik tidak cukup hanya wacana, tapi dengan aksi seperti kegiatan hari ini. Ini akan kami dorong juga di kecamatan lainnya,” tutupnya.
Kegiatan Coffee Morning ini pun berhasil menyatukan persepsi seluruh elemen yang hadir bahwa menjaga persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika adalah komitmen bersama yang tidak bisa ditawar. Para tokoh masyarakat, pimpinan suku, dan unsur pemerintahan sepakat bahwa keberagaman suku dan budaya yang ada di Kabupaten Siak merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dirawat.
Kesepahaman ini menjadi titik tolak untuk memperkuat persatuan, mencegah konflik yang bermuatan SARA, dan mendorong terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, damai, serta harmonis di seluruh wilayah Kabupaten Siak.
إرسال تعليق