Kyai Masduki Fadly Menanggapi Isu dan Tudingan Tersebut Tidak Berdasar dan Menyesatkan.




PEKANBARU, Topriaunews.com 

Viralnya kabar berita di kalangan masyarakat terkait dugaan pungutan liar kegiatan perpisahan siswa, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Aulia Cendekia Pekanbaru, Kyai Masduki Fadly, S.Sos.I menanggapi, Ia menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar dan menyesatkan.


Dalam keterangannya kepada media ini, Selasa (20/5/2025), Kyai Masduki menjelaskan bahwa iuran perpisahan yang ditarik dari wali murid bukanlah pungutan liar, melainkan biaya resmi dan rutin yang diperuntukkan untuk pelaksanaan acara haflah akhirussanah, yaitu acara perpisahan dan wisuda santri, yang telah menjadi tradisi tahunan di ponpes tersebut.


“Iuran itu bukan pungutan liar, tapi bagian dari pelaksanaan acara haflah yang rutin kami adakan setiap tahun selama dua hari. Kami mengundang tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, serta menghadirkan para ulama dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai bentuk apresiasi terhadap para santri yang telah menyelesaikan masa belajarnya,” ujar Kyai Masduki.


Ia menambahkan, bahwa penggunaan dana tersebut juga mencakup beberapa keperluan lainnya yang bersifat opsional dan tidak wajib bagi semua siswa. “Iuran itu tidak seluruhnya untuk acara. Ada juga pembiayaan untuk pakaian acara yang bisa dibawa pulang oleh siswa, serta untuk pembuatan souvenir kenang-kenangan kepada para guru, dan itu hanya bagi yang mampu saja,” jelasnya.


Lebih lanjut, dalam rapat resmi yang diadakan bersama wali murid pada Senin (19/5/2025), pihak pesantren menegaskan komitmennya untuk tidak membebani wali murid yang memiliki kendala finansial.


“Saya sudah sampaikan langsung di depan semua wali murid, jika ada siswa yang tidak mampu membayar, silakan datang langsung ke kantor. Kita akan bantu dengan kebijakan khusus. Tidak ada paksaan, apalagi diskriminasi ataupun intimidasi,” tegas Kyai Masduki.


Klarifikasi ini sekaligus menjadi jawaban atas isu-isu yang berkembang di media sosial maupun di tengah masyarakat yang menyebut adanya pungutan yang tidak transparan. Kyai Masduki menyayangkan penyebaran informasi yang tidak lengkap dan berpotensi merusak reputasi lembaga pendidikan yang selama ini menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, dan kebersamaan.


“Kami di Ponpes Aulia Cendekia selalu terbuka untuk berdialog. Setiap kegiatan yang menyangkut dana pasti dibahas bersama wali murid dalam forum resmi. Kami tidak berjalan sepihak,” katanya lagi.


Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi isu dan tidak mudah terpancing oleh kabar yang belum jelas kebenarannya. Menurutnya, menjaga nama baik lembaga pendidikan adalah tanggung jawab bersama, terutama di tengah upaya membangun generasi Islami yang berkarakter dan berakhlakul karimah.


Kyai Masduki berharap masyarakat dapat memahami duduk persoalan yang sebenarnya dan kembali mempercayai Ponpes Aulia Cendekia sebagai lembaga pendidikan yang amanah, profesional, dan peduli terhadap semua lapisan masyarakat, terutama kalangan yang kurang mampu.


Ditambahkannya, untuk wali murid diminta untuk lebih bijak lagi mengambil keputusan, karena kita di sini sifatnya dari hati ke hati, jika ada yang merasa keberatan silahkan jumpai saya langsung, kita pasti bantu," tutupnya. (Rls/Fa)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama