Ketua KNPI Riau Kembali Komentari Kinerja Gubernur Riau, Ini Katanya

 


PEKANBARU, Topriaunews.com 

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau kembali Mengomentari Kinerja Gubernur Riau, Abdul Wahid S.Pd.i M.Si, khususnya Soal Kalimat "dalam sejarahnya" Memboyong Para Kepala Daerah, Bupati dan Walikota se Riau Lakukan Audiensi ke berbagai Kantor Kementerian di Jakarta.


Menurut Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu, Gubernur Abdul Wahid tak ada bedanya dengan seorang Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang selalu mengeluh dengan masalah Anggaran.


Pimpinan INDUK Organisasi Kepemudaan (OKP) terbesar dan tertua itu Menilai Abdul Wahid hanya bermodalkan Keberuntungan saja, sehingga secara Raga bisa menjadi Gubernur Riau, namun dari sisi Mental dan Nyawa, masih mirip Ketua LSM.


Bertempat di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar, Hari ini Rabu (7/5/2025), Ketua KNPI Provinsi Riau lagi-lagi mengatakan, bahwa sekalipun Abdul Wahid telah Sah menjadi seorang Gubernur Riau, namun Aktivis Anti Korupsi Lulusan Kampus UNRI dan UGM Yogyakarta itu dengan tegas mengatakan, bahwa Abdul Wahid hanyalah Ketua LSM berwujud seorang Gubernur.


"Coba kita bayangkan! Wakil Rakyat di Senayan sana ada 13 orang sebagai Anggota DPR RI dan 4 orang sebagai Senator, Anggota DPD RI, fungsi mereka sudah di Rampas Abdul Wahid. Tanpa rasa malu disertai dengan Muka Tembok, bekerja diluar bidangnya, Alfatehah," tutur Ketua KNPI Riau itu. 


Terakhir, Larshen Yunus yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Rakyat Prabowo Gibran (GARAPAN) tegaskan lagi, agar semua masyarakat Riau bersatu padu menggalang Aksi Gelombang Penolakan terhadap Kinerja Buruk yang dilakukan Gubernur Riau Abdul Wahid, termasuk soal di PAW-nya Kader PKB di DPRD Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Upaya Hukum lagi berjalan, namun dengan Arogannya Gubernur Abdul Wahid sesuai Kapasitasnya sebagai Ketua DPW PKB Riau meneken dan merestui dilakukan Pelantikan PAW Anggota Dewan atas nama Aldiko Putra, S.IP.


"Baru dilantik saja dia langsung bilang Pusing Tujuh Keliling, setelah itu Abdul Wahid memastikan, bahwa ditahun 2025 ini tidak akan ada Pembangunan, karena Defisit Anggaran, sampai akhirnya Gubernur Riau Abdul Wahid ingin menjual Aset milik Pemprov, yang dahulu dibangun Ex Gubri Rusli Zainal sebesar Trilyunan Rupiah. Itulah kalau Pemimpin tidak memiliki Konsep, Gagasan dan Ilmu Pengetahuan, bisanya dengan mudah Jual Menjual Aset milik Pemerintah" akhir Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, didampingi Tim Advokasi Hukum dari Relawan Prabowo Gibran, seraya menutup pernyataan persnya. (Fa)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama